Yang fana adalah waktu. Kita abadi.
Memungut detik demi ddtik, merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa.
"Tapi,
yang fana adalah waltu, bukan?"
tanyamu. Kita abadi.
Sapardi Djoko Damono 1978
Saya tak mengerti maksud puisi itu. Kamu tahu? Tolong jelaskan. Tadi malam, aku rindu. Padahal kemarin kita sudah bertemu bukan? Lelah sekali. Ingin rasanya tidur dan ditunggui kamu. Lalu bangun, persis seperti puteri tidur.
Rencananya malam ini aku akan membuat daftar pertanyaan untuk wawancara besok. Besok akan menemui beberapa orang untuk keperluan tugas akhir. Tapi males banget. Capek. Capek hati, capek pikiran. Banyak sekali yang berkecamuk di kepala.
Kamu bisa bantu? Oh, mungkin kamu akan bilang kalau aku harus belajar dan selesaikan masalahku sendiri.
Iya, ini masalahku, this is my war.
Ini sepertinya ada kaitannya dengan orang-orang yang ada di sekitar. Bisa.jadi keluarga, bisa juga teman teman.
Nggak ada hubungannya dengan kamu sih. 😌
Yang jelas, aku masih tetap sayang sama kamu. Dengan atau tanpa masalah diatas, nggak akan pengaruhi rasa sayangku padamu. Begitu aja.
Jam 11 kurang 10
0 comments:
Post a Comment