Gunung yang memiliki ketinggian 1824 mdpl ini terletak di perbatasan antara Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang, Propinsi Jawa Barat. Dari kampung garung, orientasi terus naik ke arah timur laut. Lama perjalanan 2-3 jam hingga puncak. Jalur amat jelas, bersih dan terus naik nyaris tanpa bonus. Tipikal hutan tropis basah. Tertutup penuh dengan vegetasi, namun sesekali nampak terbuka sehingga dapat melihat pemandangan kota Bandung dan punggungan gunung di sebelahnya. Persediaan air sebaiknya dipersiapkan sebelumnya walau kalau dicari sumber air cukup banyak malah di beberapa tempat terdapat pipa air milik penduduk.
Koordinat dan tipe lokasi : tipe area Hypsographic; tipe lokasi : gunung; Latitude: -6.876944 ; Longitude: 107.7433 (Decimal degrees) Latitude (DMS): 6° 52' 37 S; Longitude (DMS): 107° 44' 36 E (Degrees, minutes and seconds)
Bila ingin kesana dari Jakarta dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan umum. Dari terminal Kampung Rambutan carilah bis menuju Bandung lalu turun di terminal bis Cicaheum atau kalau tidak ada dapat turun di terminal bis Leuwipanjang, Bandung. Lama perjalanan sekitar 3-4 jam. Dari Leuwipanjang kemudian disambung lagi dengan angkutan kota yang menuju Terminal Cicaheum. Dari tempat ini lanjutkan perjalanan anda dengan menggunakan angkutan kota yang menuju Jatinangor.
Hanya sekitar 30 menit perjalanan ke arah timur angkutan kota ini menyusuri jalan Ujung Berung Raya. Titik awalnya tidak begitu jauh dari Gedung Polresta Bandung Timur. Perhatikan belokan pertama yang bernama Jl. Cilengkrang I. Persis di perempatan jalan tersebut terdapat pangkalan ojek. Lanjutkan kembali perjalanan dengan ojek menuju kampung Garung. Biayanya tidak lebih dari 7500 rupiah. Jalan terus naik ke arah timur. Lama perjalanan juga tidak lebih dari 30 menit perjalanan. Di kampung Garung tersebut, carilah sekolah dasar Garung. Tanyakan saja dengan penduduk sekitar, dimana letaknya rumah Bapak Haji Suparka. Rumah itu persis berada di ujung aspal. Berawal dari belakang rumah tersebut, sudah terlihat jalur yang amat jelas menuju gunung Manglayang. Dari titik ini ketinggian sudah tercatat sekitar 1150 mdpl. Dahulu daerah ini masih tertutup rapat dengan pohon pinus. Namun sekarang, lahan perkebunan penduduk sudah merambah jauh hingga ke pinggang gunung L
Awalnya jalur masih terbuka, melewati ilalang berikut lahan perkebunan. Urutan berikutnya mulai memasuki hutan pinus. Jalur tanah licin, karena sering turun hujan. Jalan terus naik terkadang melipir ke arah utara dan kembali ke arah timur laut. Satu jam kemudian, akan ditemukan persimpangan jalur. Ke kiri terus naik, sedangkan ke kanan jalur turun amat jelas menuju bumi perkemahan Batu Kuda.
Ikuti jalur yang naik. Di sekitar akan dijumpai batu-batu besar diantara pepohonan. Udara amat sejuk. Dari sini jalur berupa batuan dan tanah yang terus naik, sesekali nampak pemandangan kota Bandung di bawah sana. Setengah jam kemudian, anda akan tiba di puncak bayangan. Suatu tempat datar dan bisa didirikan sekitar 2-3 tenda. Ada papan bertuliskan : BARUNTAS : NGALUNGSAR. Dari sini puncak gunung Manglayang nampak jelas terlihat diantara rerimbunan pepohonan. Jalur berganti dengan akar pepohonan dan reruntuhan daun. Jalur kemudian sedikit menurun, melewati sadel dan kemudian naik kembali melewati tanjakan yang disebut BARUNTAS:TANJAKAN BAEUD Cukup melelahkan juga karena jarang sekali ada tempat datar untuk beristirahat. Di beberapa titik jalur cukup terbuka sehingga masih bisa melihat puncak bayangan dan pemandangan kota di bawah sana.
Dan akhirnya setengah jam kemudian, anda akan tiba di puncak gunung Manglayang. Tempat ini berupa dataran yang luas penuh dengan daun-daun kering yang disekelilingnya rapat dengan pepohonan. Di tempat ini dapat didirikan sekitar 10-15 tenda. Ada papan yang bertuliskan BARUNTAS : MANGLAYANG, ada pula sebuah tugu triangulasi yang didepannya diberikan tumpukan batu bata sebagai tempat penampungan air. (tapi jadinya kok seperti kuburan ya? J)
Nah tunggu apalagi. Walaupun gunungnya tidak terlalu tinggi, tetapi jalur pendakian melewati jalur ini sangat menantang dan melelahkan. Bila ingin menginap di puncak disaran pula untuk membawa peralatan pendakian yang memadai karena di Gunung Manglayang sendiri yang cukup dingin keadaannya.
Catatan :
Banyak jalur menuju puncak gunung Manglayang, namun yang cukup terkenal adalah jalur Batu Kuda, yang terdapat di Kabupaten Bandung dan Jalur Kiara Payung Jatinangor, yang berada di Kabupaten Sumedang. Anda tidak perlu khawatir karena titik awal baik dari Batu Kuda maupun Kiara Payung merupakan bagian dari kawasan Wisata Alam Gunung Manglayang yang telah dilengkapi dengan sarana yang memadai untuk para pengunjung, seperti mushala, toilet dan tempat berkemah yang luas.
trip 31 maret-1 April 2007 Kisah dan foto selengkapnya silakan intip disini : Kulihat Bintang di Puncak Manglayang atau kesini aja deh J Dan pondok kura-kura* itu ada di kaki gunung Manglayang
14 comments:
baru denger tentang gunung ini mbak...hihihi
thanks buat ifonya...:)
Lantaran berada di bayang-bayang Gunung Manglayang ini, UNPAD sempat diusulkan berubah nama menjadi UGM (Universitas Gunung Manglayang)
kalau jaman dulu May suka lewat belakangnya kampus IKOPIN Ries...kalau malam dari atas bisa ngeliat Bandung - Sumedang dsk..keren
sama-sama Wiiiiin... kapan mau nyusul kesana?
hahaha.... untung nggak jadi yaaa. Kasian ntar yang kuliah di Jogja kalo berubah nama jadi UGM. *ada saingan dong ya*
kemaren juga gitu May. bahkan baru di kaki gunungnya aja udah bisa ngeliat kerlip kota Bandung sekitar.
*btw, kamu kenal dengan pak Suparka nggak May? ... *
kemaren sempet mau ke sini tapi gak jadi....gara2 sakit huh sebel....
eh ada ym ga?
ckckck..anda memang betul2 wanita baja!!!
wah..pas kemaren jamnas nyaris mau kesana ..cuma temen2 ga ada yg mo nemenin...*hiks*
Bagus dan menarik cara penyampaiannya
Ketemu secara langsung belum pernah Ries, ketemu di multiply juga.Beliau suami dosen May dulu
Hihihi... tulang baja otot besi.. perkenalkeeen.. saya saudaranya gatot kaca ...*ada-ada aja Wi..!*
dinda : luwoh? mbak Dinda....mau kesana juga toh?
*ym? ada tuh mbak... di a_riesnawaty@yahoo.com makasih lho sebelumnya
emma: waaah... teteh Emma sama dot com dong dengan Dinda. Next time tentunya masih bisa ya
hatur nuhun pisan .. Ki. Sharing aja buat temen-temen, siapa tahu ada yang penasaran juga dan pengen nyusul kesana. Kalo ada yang kurang tepat, mohon koreksinya ya Ki...
Post a Comment